Hadits berikut ini menunjukkan keutamaan luar biasa penghafal Al-Qur’an. Namun, baiknya tidak hanya menjadi penghafal, tetapi menjadi orang yang memahami dan rajin mentadaburinya.
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail (Kitab Keutamaan)
بَابُ فَضْلِ قِرَاءَةِ القُرْآنِ
Bab 180. Keutamaan Membaca Al-Qur’an
Hadits #1001
Derajat di Surga Tergantung pada Hafalan Al-Qur’an
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ في الدُّنْيَا ، فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آية تَقْرَؤُهَا )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah, dan tartilkanlah (membaca dengan perlahan) sebagaimana engkau menartilkannya di dunia, karena kedudukanmu ada pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Abu Daud, no. 1464 dan Tirmidzi, no. 2914. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini sahih].
Faedah hadits
- Shahibul Qur’an yang dimaksud adalah yang membawa, menjaga, dan senantiasa membacanya, terus mengamalkannya, hingga memperhatikan adabnya terhadap Al-Qur’an.
- WARTAQI maksudnya adalah naiklah pada derajat di surga sesuai dengan banyaknya ayat Al-Qur’an yang dihafalkan.
- Hadits ini menjadi motivasi untuk menghafalkan dan mentadaburi Al-Qur’an.
- Kedudukan seorang mukmin di surga tergantung pada amal dan kerja kerasnya di dunia.
- Tilawah Al-Qur’an dan mentadaburinya menyebabkan ketenangan di dunia dan meraih kelezatan di akhirat.
Hadits-hadits dalam bab ini menunjukkan:
- Dorongan untuk membaca dan banyak tilawah, serta tadabur, merenungkan, hingga mengamalkannya.
- Dorongan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an.
- Hendaklah menghafalkan Al-Qur’an.
- Hendaklah beradab dengan Al-Qur’an.
Bahasan tentang beradab pada Al-Qur’an bisa diperoleh dari kitab Al-Adzkar dan At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah.
Baca juga: Keutamaan Luar Biasa Shahibul Quran
Referensi:
- Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:209.
- Nuzhah Al-Muttaqin Syarh Riyadh Ash-Shalihin min Kalaam Sayyid Al-Mursalim. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh Dr. Musthafa Al-Bugha, dkk. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. hlm. 396.
–
Diselesaikan pada 24 Dzulhijjah 1444 H, 13 Juli 2023 di perjalanan Pondok DS Panggang – Jogja
Artikel Rumaysho.Com